18 Sep 2012

MENGENAL TOKOH BIMA / WERKUDARA....

Bima (Sanskerta: भीम, bhīma) atau Bimasena (Sanskerta: भीमसेन, bhīmaséna) adalah seorang tokoh protagonis dalam wiracarita Mahabharata. Ia dianggap sebagai seorang tokoh heroik. Ia adalah putra Dewi Kunti dan dikenal sebagai tokoh Pandawa yang kuat, bersifat selalu kasar dan menakutkan bagi musuh[1], walaupun sebenarnya hatinya lembut. Ia merupakan keluarga Pandawa di urutan yang kedua, dari lima bersaudara. Saudara se'ayah'-nya ialah wanara yang terkenal dalam epos Ramayana dan sering dipanggil dengan nama Hanoman. Akhir dari riwayat Bima diceritakan bahwa dia mati sempurna (moksa) bersama ke empat saudaranya setelah akhir perang Bharatayuddha. Cerita ini dikisahkan dalam episode atau lakon Prasthanikaparwa. Bima setia pada satu sikap, yaitu tidak suka berbasa basi dan tak pernah bersikap mendua serta tidak pernah menjilat ludahnya sendiri.

Arti nama

Kata ''bhīma'' dalam bahasa Sanskerta artinya kurang lebih adalah "mengerikan". Sedangkan nama lain Bima yaitu Wrekodara, dalam bahasa Sanskerta dieja vṛ(ri)kodara, artinya ialah "perut serigala", dan merujuk ke kegemarannya makan. Nama julukan yang lain adalah Bhimasena yang berarti panglima perang.

Bima dalam pewayangan Jawa

Bima sebagai tokoh wayang Jawa.

Sifat

Bima memiliki sifat gagah berani, teguh, kuat, tabah, patuh dan jujur, serta menganggap semua orang sama derajatnya, sehingga dia digambarkan tidak pernah menggunakan bahasa halus (krama inggil) atau pun duduk di depan lawan bicaranya. Bima melakukan kedua hal ini (bicara dengan bahasa krama inggil dan duduk) hanya ketika menjadi seorang resi dalam lakon Bima Suci, dan ketika dia bertemu dengan Dewa Ruci. Ia memiliki keistimewaan dan ahli bermain gada, serta memiliki berbagai macam senjata, antara lain: Kuku Pancakenaka, Gada Rujakpala, Alugara, Bargawa (kapak besar) dan Bargawasta. Sedangkan jenis ajian yang dimilikinya antara lain: Aji Bandungbandawasa, Aji Ketuglindhu, Aji Bayubraja dan Aji Blabak Pangantol-antol.
Bima juga memiliki pakaian yang melambangkan kebesaran, yaitu: Gelung Pudaksategal, Pupuk Jarot Asem, Sumping Surengpati, Kelatbahu Candrakirana, ikat pinggang Nagabanda dan Celana Cinde Udaraga. Sedangkan beberapa anugerah Dewata yang diterimanya antara lain: Kampuh atau Kain Poleng Bintuluaji, Gelang Candrakirana, Kalung Nagasasra, Sumping Surengpati dan Pupuk Pudak Jarot Asem.
Dalam pencarian jatidirinya, bima sering diberi tugas oleh gurunya (yang diminta oleh para kurawa untuk membunuh bima) yang hampir tidak mungkin dikerjakan, tugas itu antara lain adalah mencari kayu gung susuhing angin dan air banyu perwitasari, yang akhirnya membawa bima bertemu dengan dewaruci


Istri dan keturunan

Bima tinggal di kadipaten Jodipati, wilayah Indraprastha. Ia mempunyai tiga orang isteri dan 3 orang anak,[4] yaitu:
  1. Dewi Nagagini, berputera (mempunyai putera bernama) Arya Anantareja,
  2. Dewi Arimbi, berputera Raden Gatotkaca dan
  3. Dewi Urangayu, berputera Arya Anantasena.

Sumber Wikipedia.
Semoga bermanfaat bagi pecinta Wayang.

3 Jul 2012

PROFIL KI CATUR NUGROHO

 
DALANG MUDA DENGAN PERTUNJUKAN WAYANG KREATIF, INOVATIF DAN TETAP BERBUDAYA LUHUR.
dari: Dempokan, Sambi Boyolali Jawa tengah, Indonesia.
        No.Hp: 0817256794
        Email: caturpedalangan@yahoo.co.id
        Facebook:  http://facebook.com/kidalang.catur

PENGALAMAN BERKESENIAN
• Peserta LKS Tingkat Nasional bidang Pedalangan di Malang, meraih juara Sabet Terbaik. (2007)

• Mendalang di Balai Kota Surakarta dalam acara pameran kompetensi SMK N 8 Surakarta.(2007)

• Juara 1 AKREDAMA (Ajang Kreativitas Dalang Muda) yang diselenggarakan oleh PEPADI di Surakarta. (2008)

• Sutradara dan penyusun naskah pergelaran pedalangan kontemporer “Wayang Mlaku” dalam acara ALL ETNO Jurusan Etnomusikologi ISI Surakarta.(2010)

• Sutradara dan penyusun naskah pergelaran pedalangan kontemporer “Wayang Mlaku” dalam acara Temu Kreativitas Akhir Tahun Mahasiswa Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Surakarta.(2010)

• Mendalang di Kapujanggan Pengging Boyolali dengan Mantan Menteri Penerangan Bpk. Harmoko, dalam rangka kerjasama Jurusan Pedalangan dengan Yayasan Kertagama. (2011)

• Pentas di Balai Soejadmoko Gramedia Surakarta dalam acara promosi Jurusan Pedalangan Institut Seni Indonesia Surakarta.

• Mendalang di SMA I Purwokerto dalam rangka apresiasi dan promosi Jurusan Pedalangan Institut Seni Indonesia Surakarta kerjasama dengan PEMDA Purwokerto dan SMA I Purwokerto.(2012)

• Mendalang diberbagai daerah dalam kegiatan-kegiatan masyarakat lainnya.

PENGALAMAN DISKUSI
• Sebagai Nara Sumber (pembicara) Seminar Nasional di Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
(2012)

PENGALAMAN ORGANISASI
• Presiden BEM Fakultas Seni Pertunjukan ISI Surakarta (2010 S/D 2011)

PRESTASI AKADEMIK
• Mahasiswa berprestasi juara 1 Institut Seni Indonesia Surakarta th.2011





VIDEO PERTUNJUKAN WAYANG KI CATUR NUGROHO:
PERANG GAGAL ANOMAN VS SABRANG
ABUR-ABURAN GATOTKACA
ADEGAN BUDHALAN WADYA
PERANG BALADEWA VS BUTA
PERANG GATUTKACA VS SABRANG

"selalu bekerja keras menggapai mimpi dan cita-cita...
ta kenal lelah, apalagi pantang menyerah...
semuga niat yang tulus berakhir dengan ukiran sejarah yang me'legenda..
semua demi kebahagiaan orang yang kucinta dan yang mecinta..."